DILARANG MENGELUH
Khotbah KomisiBacaan Alkitab Wahyu 2:9
Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. (Why.3:8)
Ketika kita merasa berat untuk menjalani kehidupan dan tak mampu lagi untuk melangkah, maka kita cenderung untuk mengeluh. Sikap mengeluh ini kemudian berlanjut dengan arah negatif, yaitu menyalahkan diri sendiri atau mengasihani diri sendiri, dan menyalahkan orang lain dalam rangka mencari kambing hitam terhadap persoalan yang sedang dihadapi. Di sini terlihat bahwa sikap mengeluh sesungguhnya tidak membawa dampak positif bagi diri sendiri, selain hembusan nafas yang membuat kita semakin tak bertenaga.
Sebaliknya, ketika kita menarik nafas dalam-dalam sambil mengumpulkan kekuatan yang tersisa maka ada spirit baru yang masuk dalam dada dan membuatnya menjadi membusung sehingga mampu berkata “Somahe kaike hage”, “Rawe-rawe rantas malang-malang putung” atau “Maju terus pantang mundur!” sambil tetap menatap ke depan. Dan inilah yang dilakukan jemaat Filadelfia. Mereka menyadari dan Tuhan tahu bahwa kekuatan mereka tidak seberapa. Namun, mereka tidak menyerah dengan keadaan itu. Mereka terus maju dalam dan dengan kesetiaan terhadap kebenaran.
Sikap yang ditunjukkan oleh jemaat Filadelfia ini justru menarik simpati dari Tuhan “yang memegang kunci Daud” untuk membuka pintu bagi mereka yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun (Why.3:8). Ketekunan mereka tidak sia-sia! Bahkan Tuhan menegaskan bahwa “Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan” (Why.3:10).
Dari semuanya ini kita diajak untuk tidak melihat kemampuan kita tetapi melihat kemampuan Allah. Kita diajar melalui kesaksian jemaat Filadelfia untuk tidak mempertimbangkan kekuatan kita sebagai penentu masa depan tetapi mempertimbangkan kekuatan Allah yang menentukan masa depan kita secara absolut. Di sini kita mendapatkan rahasia untuk menarik simpati Allah agar Ia berkenan membukakan pintu, yaitu ketekunan. Dan di sini kita melihat rambu-rambu dari Tuhan yang bertuliskan: Dilarang mengeluh! Amin.
0 komentar:
Posting Komentar