Tokoh-Tokoh Pendiri KGPM

Mohon maaf apabila foto pendiri/tokoh-tokoh KGPM yang lain tidak ada, di karenakan sumber yang di dapatkan hanya sedikit.

FHK edisi Juli 2012

Firman Hidup Dan Kerja

Sejarah KGPM

Tempat dilaksanakan ibadah pertama dari Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Pada tanggal 29 Oktober 1933 di Kampung Wakan - MinSel.

Kerapan Gereja Protestan Minahasa

Jln. B.W. Lapian No.177 Kawangkoan

Yesus Kristus Dalam Kebangsaan, Kebangsaan Dalam Yesus Kristus

MEDIA UNTUK BERBAGI INFORMASI. KGPM SENTRUM KAWANGKOAN

Selasa, 17 Juli 2012

CERITA ANAK SEKOLAH MINGGU

CERITA ANAK SEKOLAH MINGGU,  
BACAAN ALKITAB WAHYU  2:4


Adakah diantara adik-adik yang tidak memiliki seorang teman atau sahabat? Berapakah jumlah teman yang adik-adik kenal? Adakah diantara adik-adik yang bisa menyebutkan nama teman-temanmu? ( sambil memberikan kesempatan kepada salah seorang anak untuk menyebutkan nama teman-temannya, meskipun hanya dalam beberapa menit saja). Apakah adik-adik mengasihi teman-temanmu?  Apa yang adik-adik ketahui tentang kasih. (memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengungkapkan pemahaman mereka tentang kasih itu). Untuk menghentar mereka pada sebuah cerita tentang persahabatan yang dilandasi dengan kasih.
            “aku dan kamu sama  dimata TUHAN”
Di sebuah desa yang sangat terpencil, hidup sebuah keluarga yang sangat sederhana, namun mereka selalu hidup rukun damai dan bahagia, bpk amos nama dari kepala keluarga itu, ibu Debora dan dua orang anak mereka, yang tertua bernama epafras berumur 8 tahun dan yang bungsu Claudia berumur 5 tahun. Suatu hari ketika bpk amos sedang mencari kayu di hutan tiba-tiba dia mendengar suara.

JANGAN MENDUAKAN ALLAH

JANGAN MENDUAKAN ALLAH

RENUNGAN KOMISI 
BACAAN ALKITAB WAHYU  2:12-17

Sebuah pepatah mengatakan “ masuk dalam kandang kambing mengembik” dalam artian ketika kita berada dalam suatu tempat tertentu maka kita harus hidup menurut cara atau adat dari suatu tempat dimana kita berada saat itu. Tetapi jika dikaitkan dengan kehidupan beriman kita apakah ungkapan ini relevan dengan kehidupan kita? Ternyata cara hidup jemaat di Pergamus ada yang seperti ini. Ada jemaat yang tetap setia pada keyakinan iman mereka tetapi ada juga yang terpengaruh dengan keadaan sekitar dengan tidak lagi mengandalkan TUHAN ALLAH, mereka telah menduakan ALLAH dengan penyembahan berhala. Sehingga seruan untuk bertobat disampaikan dan kekuatan iman diberikan kepada mereka yang tetap setia. Dalam kehidupan kitapun selaku anggota komisi……. Seringkali kita diperhadapkan dengan berbagai pengaruh baik dari dalam maupun dari luar. Ketika kita mau menunjukkan kesetiaan kita dalam hal tanggungjawab sebagai pimpinan dan anggota komisi ada saja tantangan yang dihadapi, seperti contoh ketika kita dari yang kurang aktif mulai member diri ada saja sindiran-sindiran halus lewat kata-kata, “so bertobat dang”, atau kita yang aktif dan mengajak mereka yang kurang aktif bukan tanggapan baik yang diberikan malahan ungkapan-ungkapan seperti” belum tentu ngoni yang rajin-rajin ibadah dengan torang yang nda pernah atau kadang beribadah sapa yang mo maso surga.” Jika hal-hal seperti ini kita temui dalam kehidupan kita jangan pernah kecut dan tawar hari tetapi tetaplah setia dan kerjakan keslamatanmu karena janji TUHAN itu pasti dianugerahkannya bagi setiap orang yang setia dan berkat itu dinikmati bukan hanya diri kita tetapi anak cucu kitapun diberkati TUHAN. Amin.

KESETIAAN MENGHASILKAN KEHIDUPAN

KESETIAAN MENGHASILKAN KEHIDUPAN

RENUNGAN KEPEL   
BACAAN ALKITAB WAHYU 2:8-11

Adakah alat pengukur untuk mengukur berapa nilai kesetiaan seseorang? Kita ambil saja gambaran secara umum dengan berpatokan pada kehidupan kerohanian. Menurut banyak orang kesetiaan itu diukur dari rajinnya seseorang ketika ia datang kesuatu tempat ibadah seperti gereja, ibadah kelompok pelayanan, ibadah komisi, dan ibadah-ibadah lainnya atau kegiatan-kegiatan kerohanian. Namun apa sebenarnya arti dari kesetiaan itu? Dalam kamus bahasa Indonesia di jelaskan bahwa kesetiaan itu adalah: suatu tindakan yang dilakukan terus menerus dengan suatu kepatuhan dalam segala keadaan apapun yang dialami seseorang.
Seruan untuk tetap setia sampai mati disampaikan kepada jemaat di smirna, yang mengalami penganiayaan dan penindasan menyebabkan mereka berada dalam kesusahan dan kemiskinan bahkan mereka sering difitnah, diingatkan kepada jemaat di Smirna agar keadaan ini tidak akan mempengaruhi kehidupan beriman dan kesetiaan mereka kepada ALLAH, karena ketika mereka setia mereka akan dikaruniakan mahkota kehidupan.
Bagaimanakah dengan kita mampukah kita tetap setia dalam segala situasi yang kita alami termasuk keadaan sulit sekalipun sebagaimana yang dialami oleh jemaat Smirna? YESUS KRISTUS adalah gambaran yang sangat kongkrit dari kesetiaan bahkan DIA setia sampai mati.  YESUS setia dalam mengerjakan segala pekerjaan yang diperintahkan BAPA kepada-NYA, walau secara kemanusiaannya itu sungguh berat dan menyakitkan. YESUS tidak hanya setia pada BAPA tetapi DIA juga setia pada janji-janjiNYA kepada manusia, sekalipun manusia tidak setia kepadaNYA. Karena itu tidak ada alasan  bagi kita untuk tidak setia. Demikian halnya ketika kita mau melakuakan suatu kebaikan, apakah kita akan tetap setia dalam melakukan kebaikan itu dengan terus menerus tanpa melihat dari sudut pandang yang lain tetapi tetap berpusatkan pada ALLAH sebagai  pemberi perintah. Kesetiaan itu dapat kita tunjukkan dalam cara hidup kita sehari-hari yang dimulai dalam persekutua terkecil yaitu keluarga, kesetiaan yang terbina antara hubungan suami dan istri, dalam persekutuan jemaat, kesetiaan seorang pimpinan dan pelayan dalam tugas tanggung jawab kepelayanannya, kesetiaan anggota jemaat dalam kelompok pelayanan, dan masih banyak lagi hal-hal yang mungkin bagi kita sepele tetapi memiliki nilai yang sangat besar dalam kehidupan beriman. Kita harus setia melakukan firman TUHAN, karena ketika ujian atau cobaan datang kita akan kuat dan berani menghadapinya sampai kita beroleh kemenangan. Hiduplah tetap setia dalam segala keadaan dan selalu bersyukurlah kepada ALLAH disepanjang hidup kita. Karena jika kita tetap setia dalam KRISTUS kita akan memperoleh kemenangan. Amin.


KEKUATAN IMAN DALAM KASIH

KEKUATAN IMAN DALAM KASIH

RENUNGAN MINGGU 15  JULI  2012
BAHAN ALKITAB WAHYU 2:1-7

Saudara-saudara yang dikasihi oleh YESUS KRISTUS,
Setiap orang pastilah tidak mau dikatakan sebagai orang yang tidak beriman, tetapi tidak semua orang yang mengaku beriman itu mempunyai kasih. Kehidupan beriman bukanlah sekedar pengakuan dan tidaklah akan menjadi nyata atau dapat dilihat jika kehidupan yang beriman itu hanyalah berorientasi pada diri pribadi atau individu bahkan hanya sekelompok orang saja. Tetapi akanlah menjadi nyata jika kehidupan yang beriman itu mampu dinyatakan dalam kehidupan bersama dalam persekutuan jemaat dan dalam kehidupan bermasyarakat. 
Namun kadangkala ketika kehidupan beriman itu hendak dinyatakan dalam kehidupan bersama terkadang pengaruh dari luar lebih kuat daripada mempertahankan kehidupan beriman itu sendiri. Apalagi jika diperhadapkan dengan suatu keadaan yang sulit, tertekan, keputus asaan, pergumulan dan permasalahan hidup yang menghimpit membuat seseorang mencari sesuatu yang lebih mudah serta menawarkan suatu solusi atau jalan keluar dari apa yang dialaminya meskipun itu bertentangan dengan apa yang selama ini diyakininya.
Keaadaan yang seperti inilah yang dialami oleh tujuh jemaat di Asia kecil. Mereka yang percaya kepada ALLAH BAPA di dalam YESUS KRISTUS yang sudah mati tetapi juga yang telah bangkit mengalahkan kuasa dosa dan maut, mulai melupakan keyakinan iman mereka ini karena kesulitan hidup akibat penganiayaan yang mereka alami. Secara khusus dalam bacaan ini wahyu 2:1-7 yang menjadi alamat adalah jemaat di Efesus. Penulis melihat bahwa ternyata dalam kehidupan jemaat di Efesus pernah mengalami dan menghadapi pengajar-pengajar sesat atau orang-orang yang mengaku sebagai rasul tetapi sebenarnya mereka hanya mau mempengaruhi hidup beriman jemaat di efesus tetapi hal ini mampu disingkapkan oleh jemaat dan mereka tidak terpengaruh dengan hal itu. Namun kehidpan yang demikian tidaklah bertahan lama karena mereka telah terpengaruh dengan keadaan sekitar yang bagi mereka lebih menawarkan suatu kepuasan hidup secara lahiriah yang mengakibatkan mereka meninggalkan kasih mula-mula. Sebab itu penulis hadir dengan menyampaikan Firman Tuhan kepada jemaat di efesus agar mereka menyadari apa yang sebenarnya telah mereka lakukan sehingga mereka berbalik dan bertobat dan hasil dari pertobatan itu ada berkat yang mereka peroleh.
            Saudara-saudara yang dikasihi oleh TUHAN YESUS KRISTUS
Terkadang kehidupan kitapun sama dengan jemaat di efesus, kita sekalian mengaku sebagai orang-orang beriman, dan dengan keyakinan yang sangat kuat kita mengakui bahwa kita percaya dengan sungguh kepada ALLAH BAPA  di dalam YESUS KRISTUS TUHAN dan Juruselamat kita, dan keyakinan itu semakin hari semakin diperkuat dengan setiap pelayanan firman yang disampaikan oleh hamba-hamba TUHAN, apakah itu gembala, penatua,dan diaken. Tetapi terkadang manakala situasi hidup diperhadapkan dengan pergumulan dan tantangan hidup keyakinan iman itu memudar bahkan hilang kekuatannya apalagi jika kasih tidak ada lagi didalamnya. Akan menjadi sangat sulit untuk menampakkan cara hidup orang beriman dan dalam keadaan yang demikian akan sangat mudah ketika ada tawaran-tawaran dari luar yang memberikan penawaran bahkan harapan  terlepas dari pergumulan dan kesulitan hidup itu. Dalam keadaan apapun yang kita alami jika kita telah melupakan bahkan meninggalkan kasih yang mula-mula, apalagi jika kita telah melupakan kasih dari YESUS KRISTUS , maka lewat bacaan ini kita diingatkan untuk kembali kepadaNYA dan melakukan segala perintah dan FirmanNYA. Siapa yang mau kembali kepadaNYA dalam pertobatan akan menerima mahkota kehidupan. Sebagaimana ungkapan firman dalam wahyu 2:7b, “barangsiapa menang, dia akan KUberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus ALLAH.” Yang mana mau menunjukkan bahwa hasil dari pertobatan yang sungguh-sungguh adalah kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang tidak diberikan oleh dunia ini, karena apa yang diberikan oleh dunia hanyalah bersifat sementara tetapi berkat yang dari ALLAH tetap untuk selama-lamanya. Sebab itu kuatkanlah imanmu dalam kasih. Amin.




MATERI PA

MATERI PA
BAHAN ALKITAB WAHYU 2:1-7

            Wahyu adalah kitab terakhir dalam Alkitab, dan dalam kitab wahyu banyak sekali digunakan symbol-simbol, penulis berharap dengan menggunakan symbol-simbol setiap orang yang membacanya akan lebih mudah untuk memahami apa maksud dari tulisannya itu. Wahyu adalah penyingkapan dari sesuatu yang tersembunyi. Kitab wahyu termasuk dalam sastra apokaliptik dan yang menjadi ciri khas dari sastra ini adalah pemikiran bahwa ALLAH berdaulat, yang pada akhirnya dan dengan tiba-tiba dalam keadaan yang tidak terelakkan, ALLAH  campur tangan untuk melaksanakan kehendak-NYA yang baik dan sempurna. DIA ditentang oleh bermacam-macam kuasa kejahatan yang sangat kuat, dan kuasa-kuasa ini biasanya dilambangkan sebagai binatang-binatang, tanduk-tanduk dll. Ditemukan beberapa penglihatan, malaikat-malaikat berbicara, bentrokan antara penguasa raksasa dan pada akhirnya orang-orang suci  yang dianiaya dinyatakan benar.            
Dalam kitab wahyu membayangkan perlawanan dasyat terhadap Allah dan umat ALLAH, tetapi ALLAH akan menang atas setiap hal yang jahat. Kitab wahyu ditulis ketika gereja perdana mengalami penganiayaan dan kesulitan. Dalam wahyu 2:6 muncul nama Nikolaus. Nikolaus dari Antiokhia (kis 6:5) dianggap telah memberikan namanya kepada sekelompok  anggota gereja perdana yang mencoba mencampurbaurkan kekristenan dengan kekafiran, agar orang Kristen dapat tanpa segan ikut dalam aktivitas social dan agama ditengah-tengah masyarakat yang ikatan kewargaannya sangat ketat ditempat mereka berada.
Pertanyaan :
1.      Adakah disekitar kita sikap atau cara hidup yang saling mempengaruhi dengan mentokohkan seseorang terjadi dalam persekutuan jemaat dan sampai pada kehidupan bermasyarakat?
2.      Hal-hal apa saja yang bisa mempengaruhi kasih mula-mula memudar bahkan hilang dalam kehidupan.
-          Keluarga
-          Jemaat
-          Masyarakat
Sikap hidup yang bagaimanakah yang harus dimiliki oleh setiap orang pecaya agar kasih mula-mula itu tetap ada?

Selasa, 10 Juli 2012

MENJADI ANAK YANG BAIK HATI

MENJADI ANAK YANG BAIK HATI

CERITA SEKOLAH MINGGU
1PETRUS 3:8-9

Adik-adik yang dikasihi Yesus Kristus!
            Siapa yang pernah memperhatikan anjing dan kucing yang sedang menggoyang ekornya. Ketika kedua ekor binatang yang berbeda menggoyang ekornya mereka menunjukkan maksud yang berbeda. Jika seekor anjing sedang menggoyang ekornya (biasanya agak cepat), berarti anjing itu sedang senang dan ingin mengajak bermain. Sebaliknya jika seekor kucing sedang menggoyang ekornya (biasanya perlahan) berarti ia sedang marah da bersiap untuk menyerang. Nah bisa dibayangkan apa yang akan terjadi ketika keduanya berdiri berhadapan dan sedang menggoyangkan ekornya? Pasti perkelahian besar! Sebab kedunya memiliki pandangan yang bertolak belakang tentang maksud dari “menggoyang ekor”, hingga mereka salah mengerti. Anjing yang sedang menggoyang ekornya mengira kucing yang sedang menggoyang ekornya ingin diajak bermain ternyata sedang marah, jadi ketika anjing mendekat kucing langsung mnyerang dengar cakarnya sehingga membuat anjing juga marah sehingga terjadi saling menggigit.
            Adik-adik dari cerita ini menggambarkan sering kali terjadi, ketika bermain ada pertengkaran dan perkelahian karena ada yang tidak mau diajak bermain tapi teman lainnya memaksa bermain, akibatnya  perselisihan paham. Belajarlah untuk mengenal sifat temanmu baru diajak belajar dan bermain. Perbedaan sifat adalah karunia Tuhan bagi setiap manusia dan itu akan menjadi indah bila saling memahami dan ada saling pengertian. Bacaan Alkitab tadi mengungkapkan, Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.  Karena itu semua diajarkan harus hidup rendah hati dan saling mengasihi, saling memaafkan,  tolong-menolong dan saling berdoa. Segala sikap yang tidak baik harus ditinggalkan dan dibuang dalam kehidupan adik-adik sekalian; contoh suka mengganggu teman atau kakak atau adik yang sedang belajar, beribadah, bermain atau beristirahat; sikap yang suka berdusta; malas belajar dan beribadah; kalau disuruh orang tua harus disewa; berlagak sombong.
            Jadilah anak sekolah minggu yang baik hati sehingga disukai oleh semua orang. Belajarlah hidup rendah hati, penuh cinta damai dan mau membantu sesama teman yang mengalami kesulitan dan kesukaran. Taatlah kepada orang tua, guru di sekolah dan di sekolah minggu. Berusahalah terus untuk rajin belajar, rajin bekerja, rajin beribadah dan rajin berdoa supaya Tuhan Yesus menolong dan memberkati adik-adik sekalian. Amin!

PERGUNAKANLAH WAKTU DENGAN BAIK

PERGUNAKANLAH WAKTU DENGAN BAIK

KHOTBAH KOMISI
1 PETRUS 4:1-6

Saudaraku yang dikasihi Yesus Kristus!
            Ada ungkapan, “berusahalah selagi masih ada kesempatan berkarya”. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, apalagi disibukkan dengan berbagai pekerjaan dan kegiatan rutinitas. Kadang pula tanpa terasa umur semakin bertambah dengan berlalunya waktu dalam ketika menjalani kehidupan ini. Persaingan disegala aspek kehidupan terus memacu manusia untuk meningkatkan aktivitas dan kinerjanya.
            Firman Tuhan saat ini menngatakan, “supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah”(ayat2). Apa rencana dan kehendak Allah bagi manusia? Allah menghendaki agar manusia dapat menikmati kehidupan yang layak dengan masa depan yang penuh harapan sambil tetap taat melakukan segala pertintahNya. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11). Bagaimana caranya agar setiap orang benar-benar dapat hidup dalam damai sejahtera dengan hari depan yang penuh harapan? Jawabannya sederhana, pergunakanlah waktu pemberian Tuhan dengan baik. Jangan membuang waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dan merusak citra diri sebagai orang beriman. Sebaliknya berdoalah dan berusahalah dengan keyakinan iman segala jerih lelah kita dalam melakukan pekerjaan yang baik pasti diberkati Tuhan. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia (1 Korintus 15:58). Keluarga Kristen adalah persekutuan gereja Tuhan dalam, karena itu bila semua anggota keluarga dapat menjalankan perannya dengan baik sambil memanfaatkan waktu secara tepat sasaran pasti kehidupan yang harmonis, penuh damai dan bahagia akan dinikmati bersama.
            Jadilah orang Kristen yang benar-benar tahu mengatur dengan baik. Apakah dalam menjalani aktivitaas rutin setiap hari? Apakah dalam persekutuan dengan jemaat Tuhan? Apakah dalam hubungan keluarga yang semua anggota sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang? Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat (Efesus 5:16-17). Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada (Kolose 4:5). Kiranya  kita dapat menjadi orang beriman yang beriman dapat mempergunakan waktu dengan baik, sehingga damai sejahatera Allah yang melampaui segala akal menyertai kehidupan kita sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin!

MENDERITA KARENA KEBENARAN PASTI BAHAGIA

MENDERITA KARENA KEBENARAN PASTI BAHAGIA

KHOTBAH KEPEL
1 PETRUS 3:13-22

Jemaat KEPEL yang dikasihi Yesus Kristus!
            Berjuang dengan iman membutuhkan ketekunan dan ketaatan. Namun haruslah kita sadar bahwa hidup itu sarat dengan tantangan, pergumulan da penderitaan. Mengikut Yesus berarti harus siap menerima kenyataan ditolak, dihina, diludahi, difitnah dan dikhianati, sebagaimana yang Yesus telah mengalaminya. Konsep menderita karena kebenaran berita injil Kristus adalah landasan untuk menikmati kebahagiaan yang sejati. Yesus Kristus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun yang sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Yesus adalah kebenaran dan hidup tapi sungguh ironis harus mengalami penderitaan; lahir dikandang yang hina, ditolak dalam pergaulam masyarakat Nazaret, dijual dan dikhianati oleh muridNya, diperlakukan secra tidak adil oleh Pilatus dan klimaksnya harus disalib diantara para penjahat. Sungguh tragis dan menyedihkan perlakuan yang tidak pantas harus diterima dan dialami oleh Yesus. Dan tanpa sadar kadang kala kita mulai menerima perlakuan yang tidak wajar dan tidak pantas oleh sesama manusia; baik dalam hubungan dengan keluarga, jemaat dan masyarakat. Demonstrasi yang sering terjadi dimana-mana adalah bentuk pengungkapan jeritan hati yang menderita karena berbagai hal yang terjadi.
            Dalam bacaan Alkitab kita saat ini diungkapkan,” Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.  Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (ayat 17-18). Segala penderitaan yang dialami oleh orang Kristen bila dipahami sebagai proses pemurnian iman akan memberikan sukacita sorgawi. Tidak ada keberhasilan tanpa menghadapi perjuangan yang berat. Demikian pula dalam kehidupan orang percaya pergumulan dan penderitaan hidup akan membuat kita semakin mendekatkan diri dan berharap penuh pada pengasihan Allah.  Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya ( 1 Korintus 10:13).
            Karena itu saudaraku, selama masih ada kesemapatan hidup,  teruslah berjuang mempertahankan iman dalam kebenaran yang sejati yaitu Yesus Kristus, berusaha menggapai impian dan harapan, serta menjaga kekudusan persekutuan hidup selaku orang beriman. Orang yang sabar dan tabah menderita dalam kebenaran akan menikmati kebahagiaan yang dijanjikan. Segala air mata penderitaan akan dihapusnya diganti sukacita dan kebahagiaan yang kekal dan abadi. alu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wahyu 21:3-4). Haleluyah!

INDAHNYA KEHIDUPAN YANG PENUH CINTA DAMAI

 INDAHNYA KEHIDUPAN YANG PENUH CINTA DAMAI

KHOTBAH MINGGU
8 JULI 2012
1 PETRUS 3:8-12


Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus!
            Semua orang pasti mendambakan kehidupan yang harmonis, tenang, rukun dan damai. Ada tradisi orang Minahasa dimana saat satu keluarga akan menikmati makan malam semua anggota keluarga harus duduk menghadap meja makan. Hal ini dimaksudkan supaya semua dapat menikmati sajian yang telah dihidangkan walaupun selera berbeda; apa yang sudah dihidangkan itulah yang dimakan. Sebenarnya praktis tapi sangat mengandung makna yang amat dalam ketika “duduk semeja hidangan”, dimana semua anggota keluarga menyatu hati setelah seharian sibuk dengan berbagai aktivitas masing-masing. Disaat itulah waktu dan tempat yang tepat untuk saling berbagi kasih, bercanda ria dan berbincang untuk rencana hari esok. Namun sering terjadi dimana-mana dalam kehidupan rumah tangga, ketika waktu berjalan terus dan masing-masing memperoleh pekerjaan, jabatan sekaligus penghasilan, mulailah sepasang suami isteri menghitung: ‘apa yang saya peroleh dan apa yang dia peroleh’. Sehingga mulai lupa dengan ‘duduk semeja hidangan’. Masing-masing mulai lebih suka bergabung dengan teman-teman dengan alasan demi karir jangan sampai dijuluki ‘kuper’ (kurang pergaulan). Godaan ini dapat membawa bencana bagi keluarganya, sebab pergaulan yang akrab dan harmonis di meja makan, digusur oleh semaraknya makan bersama rekan sekerja di restoran. Rasa rindu isteri kepada suami dan sebaliknya telah digerogoti oleh kerinduan untuk jumpa lagi dengan rekan kerja.  Kemesraan dapat berganti kerenggangan dan kasih berubah menjadi benci. Memang semua kita tidak luput dari tantangan zaman yang dapat menjerumuskan pada hal-hal yang tidak memuliakan Tuhan. Dalam hubungan antara jemaat pula sering terjadi kesalahpahaman yang bertahun-tahun, bahkan beberapa kali lewat acara pengucapan syukur tahunan belum juga berdamai walau masih memiliki hubungan persaudaraan dan lebih parah lagi kalau masih dalam satu persekutuan gereja Tuhan.  Banyak orang beriman sering berucap,” kita kwak so ndak marah pa dia, kita so kase ampun” padahal dalam lubuk hatinya masih menyimpan akar pahit dan kekecewaan yang tiada akhir. Benih kebencian dapat merusak citra diri orang beriman bahkan dapat membawa malapetaka yang dapat dirasakan oleh orang lain. Ada pula yang kelihatannya menjalin hubungan yang harmonis padahal masing-masing menyimpan kemunafikan karena persaingan jabatan.
            Bacaan Alkitab saat ini hendak menegaskan beberapa prinsip hidup yang harus dimiliki oleh setiap orang Kristen, sehingga dalam kehidupan nyata setiap hari dapat menampilkan indahnya hidup yang penuh cinta damai. Pertama, hidup rendah hati (ayat 8-9). Pada tahun 1912 kapal RMS Titanic siap mengarungi samudera dan salah seorang perancang kapal ini berkata, ‘Bahkan Tuhan tidak akan sanggup menenggelamkan kapal ini’. Namun apa yang terjadi adalah sebaliknya pada pelayaran perdananya dari England menuju ke New York kecelakaan terjadi sehingga menenggelamkan 1502 orang termasuk anak-anak. Kesombongan mendatangkan kehancuran. Rasa percaya diri yang positif akan sangat membantu seseorang dalam bergaul, tetapi percaya diri yang berlebihan akan membuat seseorang terjebak dalam keangkuhan, kebanggaan dan kesombongan sehingga berakhir dengan kehancuran.  Orang yang belajar hidup rendah hati akan tampil membawa kesejukan dalam hubungan komunikasi dengan sesama  manusia. Dengan adanya sifat rendah hati maka akan memungkinkan terciptanya hubungan yang harmonis dan tulus memberkati orang yang berbuat jahat bahkan yang mengeluarkan caci maki kepadanya.  Kerinduan untuk tetap bersatu hidup berdampingan pasti nyata dalam kehidupan orang yang rendah hati. Sadar diri bahwa dia tidak luput dari segala kekurangan dan bersyukur dengan segala kelebihan yang dikaruniakan Tuhan. Sehingga pada akhirnya memberkati orang lain dengan sikap dan perbuatan setiap hari. “hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat” (ayat 9b). Kedua, Menjaga lidah terhadap yang jahat (10-11). Bermusuhan dengan orang lain mengakibatkan hidup terasa pekat, tapi berdamai dengan semua orang hidup akan terasa nikmat. Ada pepatah kuno, “ The tongue wounds more than a lance, artinya Lidah lebih banyak melukai dari pada tombak” (Herald). Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan. (Amsal 12:18). Apa reaksi saudara ketika seseorang mengataakan sesuatu yang tidak benar dan menyakiti hati saudara? Secara naluri mungkin kita akan membela diri dan pasti marah. Tidak jarang kata-kata kasar dan menyakitkan keluar. Tepai hal itu tidak menyelesaikan masalah malah menambah luka batin. Ada ungkapan firman Tuhan, “Jawaban yang lemah lembut meeredakan kegeraman” (Amsal 15:10). Seorang filsuf Yunani meminta pembantunya untuk memasak masakan yang paling enak. Si pembantu yang dikaruniai kebjikasanaan memasak lidah sambil berkata, ‘ini merupakan makanan yang terenak karena mengingatkan kita bahwa kita harus menggunakan lidah untuk memberkati orang lain, mengungkapkan sukacita, menghilangkan keputusasaan dan menebar semangat kegembiraan. Keesokan harinya sang filsuf kembali menyuruh pembantunya memasak, kali ini makanan yang paling tidak enak. Sekali lagi ia memasak lidah, sambil menghidangkan makanan itu ia berkata, ‘ini merupakan masakan yang paling tidak enak karena mengingatkan bahwa kita dapat menggunakan lidah kita untuk mengutuk orang lain, menghancurkan hati dan reputasi orang lain, menghasut sehingga terjadi kekacauan, membuat keluarga, teman bahkan bangsa berperang’. Tak dapat disangkal setiap perkataan yang keluar dari mulut kita memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia didunia ini. Kebiasaan menceritakan kelemahan dan menjelekkan orang lain masih sering dijumpai dalam pergaulan hidup sehari-hari. Sebagai warga gereja kita dituntun dengan kebenaran firman Tuhan agar belajar mengendalikan lidah dari perkataan-perkataan negatif. Siapa yang mau mencintai hidup harus menjaga lidahnya dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Barangsiapa mau bertobat dari dosa lidah jahat dan belajar menaklukan kepada Kristus, maka pasti akan menikmati hidup yang bahagia dan penuh cinta damai. Menjauhi kejahatan dan melakukan kebaikan dengan cara  berusaha untuk terus mewujudkan perdamaian abadi, harus menjadi pola hidup orang Kristen.  Ketiga, Yakin Tuhan mendengar Doa kita (ayat 12). Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong. Dalam Alkitab ada contoh-contoh bagaimana Allah menjawab doa hamba-hambaNya. Ada waktunya doa langsung dikabulkan ketika Doa Elia yang meminta agar Tuhan tidak memberi hujan maka hujan tidak turun dan ketika Elia meminta api dari langit Tuhan mengirimkan api dan mengalahkan nabi-nabi Baal. Ada waktunya doa harus menunggu berdasarkan waktu Tuhan seperti Abraham dan Sara yang mendapatkan anak pada masa tuanya. Ada waktunya doa tidak dikabulkan seperti Yunus ketika melarikan ke Tarsis jauh dari hadapan Tuhan, sehingga waktu Yunus berdoa untuk menghentikan badai ternyata jawabannya dia harus menerima konsekwensi ditelan seekor ikan besar sebagai akibat  lari  / menjauhi panggilan melayani pekerjaan Tuhan. Ketika dalam perut ikan berdoalah Yunus, “"Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus. (Yunus 2:2,7). Doa Yunus dikabulkan setelah menuruti kehendak Tuhan. Bila hidup kita tidak benar dan menjauh dari Tuhan, ketika berdoa walaupun dengan kata-kata yang indah pasti tidak didengar dan dijawab oleh Tuhan. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat. George Muller berkata, “Kadang Tuhan mengizinkan kesulitan-kesulitan menerpa hidup kita. Hanya dengan doa yang terus-menerus disertai kesabaran akan melenyapkan segala kesulitan. Biarlah ia terus berdoa dengan sabar dan pada waktu hatinya sudah siap, maka Allah akan melepaskan dari segala kesulitan dan memberi berkat yang diharapkannya”. Karena itu sangat penting bagi setiap orang Kristen memiliki saat teduh dengan Tuhan setiap hari. Ada juga doa yang harus dijawab oleh semua warga gereja yang menyatakan imannya sebagai pengikut Yesus Kristus. Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;  supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (Yohanes 17:20-21). Doa  Tuhan Yesus.”supaya mereka semua menjadi satu” tidak akan pernah terwujud selama batas-batas pemahaman dan penafsiran Alkitab  menghalangi gereja untuk menyatu dalam perbedaan. Oleh karena itu sebagai warga gereja marilah kita bersatu hati mewujudkan gerakan oikumene secara nyata dan tebuka sambil tetap memelihara rahasia iman, agar doa Tuhan Yesus menjadi nyata. Dengan memiliki prinsip hidup rendah hati, menjaga lidah terhadap yang jahat dan yakin Tuhan mendengar doa kita, maka kehidupan yang indah penuh cinta damian pasti akan terwujud secara nyata dan sempurna. Haleluyah!

BAHAN PA

MINGGU, 8 JULI 2012
1 PETRUS 3:8-12

            Semua orang sehat pasti memandang bahwa pertengkaran merupakan satu perkara yang jahat di mata Allah. Dan pertengkaran pasti tidak dapat menyelesaikan satu permasalahan. Banyak denominasi baru berkedok urapan dan kepenuhan Roh kudus padahal bila ditelusuri akar permasalahan hanya karena ada konflik internal yang tidak dapat diselesaikan dengan kerendahan hati dan kearifan. Kasus perceraian keluarga Kristen terus mengancam persekutuan gereja Tuhan. Banyak pengalaman terjadi ketika akan mengurus perkawinan kepala desa mengeluarkan surat keterangan belum pernah kawin pada warganya,  kendati sebelumnya memang sudah pernah kawin tapi dalam kurun waktu lamanya berpisah tanpa ada surai cerai dari pengadilan. Melegalkan sesuatu hal yang sebenarnya telah menyalahi aturan tetapi dalam kondisi tertentu ditolerir dengan alasan kemanusiaan. Sehingga pada kesempatan lain kebiasaan seperti itu diikuti oleh warga yang lainnya .

Pertanyaan diskusi:

1.  Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu (Yohanes 17:20-21). Bagaimana caranya mewujudkan Doa Yesus ini secara nyata dalam pergumulan  Gereja Tuhan masa kini?
2. Kasus perceraian keluarga Kristen masih menjadi pergumulan gereja Tuhan masa kini. Apakah     tanggapan dan sikap kita menghadapi fenomena kawin-cerai?

BAHAN PA

Senin, 02 Juli 2012

HIDUPLAH SEBAGAI HAMBA ALLAH

HIDUPLAH SEBAGAI HAMBA ALLAH
Khotbah Komisi
(1 PETRUS 2:16-17)

Saudaraku yang dikashi  Yesus Kristus!
            Ketidaktaatan manusia pada firman Allah mengakibatkan manusia hidup dalam perbudakan dosa. Akibat kejatuhan dalam dosa hidup manusia kehilangan kemuliaan Allah. Segala tindakan dan cara hidup dikendalikan oleh kuasa dosa yang semakin menjajah dan memperbudak manusia. Ditengah zaman moderen ini kuasa dosa semakin membutakan mata, menutup hati dan melumpuhkan pikiran manusia. Kuasa iblis dengan roh kesombongan sedang bekerja menghancurkan kehidupan manusia sejak di taman Eden hingga sampai di zaman sekaran ini. Beragam kasus pembunuhan, pemerkosaan, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga,  peredaran Narkoba, penjualan anak dan gadis remaja, serta korupsi semakin meningkat. Mungkin saja  ada warga gereja yang menjadi pelaku atau korban tindak  kejahatan.
            Bacaan Alkitab saat ini hendak mengingatkan orang beriman yang telah dimerdekakan dan dibebaskan dari perbudakan dosa agar hidup sesuai kehendak Tuhan. Berhadapan dengan segala kemungkinan yang dapat menjebak dan menghancurkan tatanan hidup beriman, Petrus memberi peringatan dan dorongan agar dapat hidup sebagai hamba Allah.  Pada zaman rasuli lembaga perbudakan dianggap sesuai dengan hukum-hukum alam. Hamba-hamba itu dianggap sebagai harta milik sama seperti tanah, lembu, dan lain-lain. Sebagai benda yang bergerak, hamba dapat diperjualbelikan, disewakan dan dikontrakkan. Sebagai hamba Allah haruslah menyadari bahwa kita adalah harta milik Allah yang sangat berharga, sehingga akan selalu menuruti apa yang diperintahkan dan difirmankanNya. Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih (Galatia 5:13).
            Hiduplah sebagai hamba Allah yang mau bekerja sama membawa panji-panji perdamaian, keadilan, kebenaran dan keselamatan dilingkungan dimana pun kita berada. Nyatakanlah kasih yang tulus kepada semua orang yang menderita. Menjaga hubungan kemitraan dengan pemerintah sambil bersama seluruh elemen masyarakat turut berpartisipasi aktif melaksanakan apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah. Gereja harus menjadi pelopor pelestarian alam dengan ikut bersama menanam pohon di daerah aliran sungai, pesisir pantai, pinggiran danau dan juga sadar akan kebersihan lingkungan. Gereja juga harus mendorong warganya untuk mengembangkan segala potensi yang ada untuk kelangsungan hidupnya sambil tetap memperhatikan kelestarian dan kebersihan lingkungan alam sekitar. Itulah bentuk ibadah dan khotbah nyata.   Amin

MILIKILAH CARA HIDUP YANG BAIK

MILIKILAH CARA HIDUP YANG BAIK

Khotbah Kepel 
(1 PETRUS 2:11-15)

Jemaat KEPEL yang dikasihi Yesus Kristus!
            Yesus telah memberikan keteladanan bahwa berbuat baik dan menyelamatkan nyawa yang menderita lebih utama dari pada mematuhi kewajiban-kewajiban agamawi seperti mengindahkan hari sabat atau memperoleh pendamaian melalui korban-korban. Kasih yang tulus ikhlas menjadi hukum yang memberikan kehidupan dalam kerajaan Allah. Kadang kasih itu hanya sekedar slogan atau bahasa sambutan belaka. Allah tidak mau menerima persembahan-persembahan dari orang-orang yang tidak mau mengasihi. Allah menghendaki umatNya mengasihi tanpa memperhitungkan keuntungannya dan tanpa membatasi diri hanya pada kelompok-kelompok tertentu saja. Sebagamana orang Samaria yang baik hati membantu si korban sedangkan seorang imam hanya melewatinya. Orang yang mengasihi dapat menemukan sesamanya dalam setiap manusia mana pun yang membutuhkan bantuan dari sesamanya.
            Sebagai orang-orang beriman pendatang dan perantau, Petrus mengingatkan agar dapat tampil beda dengan orang yang belum bertobat. Menjauhi dari keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Keinginan daging yang dimaksudkan yaitu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kepuasan dan kenikmatan  lahiriah. Jangan fokus pada mengejar harta, jabatan dan kehormatan dengan cara yang bertentangan dengan firman Tuhan. Banyak orang yang terobsesi untuk mendapat sesuatu yang berharga dalam hidupnya tanpa sadar dan sering kali sengaja mengorbankan hak-hak orang lain, lebih parah lagi membunuh karir orang lain. Karena itu tunduklah kepada Allah yang memberikan kehidupan baik di dunia maupun di akhirat nanti. Saling menghormati dan menghargai harus menjadi nyata dalam kehidupan setiap hari. Walau kadang kala para pemimpin sering berlaku tidak benar dan tidak adil, tapi warga gereja dianjurkan untuk menghormati mereka yang mendapat jabatan baik dalam lembaga pemerintahan maupu lemabaga gereja serta organisasi lainnya. Motivasi berbuat baik  yang dilandasi dengan iman yang kokoh dan kuat pasti akan membungkam kepicikan orang-orang yang bodoh (ayat 15).
Sebagai warga gereja tentunya kita dapat menjadi orang yang disenangi dan disukai oleh semua orang. Kuncinya adalah milikilah cara hidup yang baik. Kesaksian hidup kita yang nyata melalui tutur kata, cara bersikap dan tingkah laku yang baik; merupakan khotbah hidup yang dapat menggugah hati dan menyadarkan sesama untuk berjalan dalam terang firman Tuhan.  Namun walaupun khotbahnya indah didengar tetapi bertolak belakang dengan cara hidup setiap hari maka hanya akan mendatangkan rasa jenuh dan bosan. Peringatan untuk hidup berbuat baik adalah himbauan yang disampaikan rasul Petrus pada orang-orang beriman pada masa itu dan juga kepada semua orang Kristen yang hidup dizaman sekarang ini. Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar (Amsal 13:22). Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28).  TUHAN itu baik kepada semua orang (Mazmur 145:9). Haleluyah! Amin.

MENJAGA KEHORMATAN SEBAGAI UMAT YANG TERPILIH

MENJAGA KEHORMATAN SEBAGAI UMAT YANG TERPILIH 

1 Juli 2012 “Khotbah Minggu”
(1 PETRUS 2:1-10)

Shalom!
            Betapa indah dan mulia bila diberikan kehormatan untuk menikmati kehidupan yang layak, sejahtera dan bahagia. Orang beriman diberikan predikat istimewa sebagai bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah (ayat 9). Kualitas hidup orang Kristen perlu dipelihara dan ditingkatkan ditengah kemajuan zaman yang semakin membawa perubahan dan pergeseran nilai-nilai keyakinan dan keimanan kepada Sang Khalik.  Kehormatan duniawi sifatnya sementara tetapi kehormatan yang dikaruniakan Allah sifatnya kekal dan abadi. Dimasa kini ada kebiasaan menghalalkan segala cara demi mempertahankan martabat, reputasi dan jabatan agar disanjung dan dihormati. Gereja yang didalamnya adalah orang-orang beriman harus berani dengan tegas menyampaikan suara kenabian dalam kuasa Roh Kudus untuk menentang kelaliman zaman. Jangan jadikan institusi gereja sebagai tempat mencari dukungan dan popularitas politik. Bacaan Alkitab Minggu ini menegaskan bahwa Yesus Kristus telah menjadi “batu penjuru” (ayat 7) yang memungkinkan orang beriman mendapat kehormatan sebagai umat yang dipilih oleh Allah untuk suatu tujuan yang mulia yaitu memberitakan keajaiban Allah yang dinyatakan bagi keselamatan umat manusia.  Kehormatan sebagai bangsa / umat yang terpilih hendaknya dijaga, dipelihara dan dipertahankan dengan cara yaitu:
            Pertama, Membuang segala kebiasaan buruk dan datanglah kepada Tuhan (ayat 1-7). Pola kebiasaan hidup yang dikuasai kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian dan fitnah harus disingkirkan dalam komunitas orang beriman. Jauhilah cara hidup yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan yang tertulis jelas dalam Alkitab. Jangan sampai pula terjadi dalam persekutuan jemaat  karena mempertahan reputasi jabatan akhirnya mengorbankan hak-hak orang lain, bahkan lebih parah lagi ikatan persaudaraan dan kerukunan menjadi pudar karena terjebak pada sikap arogan (keangkuhan). Karena itu kita selalu diingatkan agar “jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.” (ayat 2,3). Rasul Petrus mengarahkan orang Kristen pada saat itu, supaya jadi seperti bayi yang baru lahir yang membutuhkan air susu yang murni dan yang rohani; menunjukkan bahwa orang beriman membutuhkan Firman Tuhan untuk dipelajari, dihayati, direnungkan dan diterapkan dalam kehidupan nyata setiap saat. Dengan membiasakan diri untuk belajar dan merenungkan firman Tuhan dalam Alkitab secara teratur, maka iman kita dapat bertumbuh menuju kedewasaan rohani. Sehingga pada saatnya kita sadar betapa besar kebaikan Tuhan yang selalu dinyatakan dalam perjalanan hidup kita setiap waktu dan selalu ada kerinduan hati untuk mau datang dihadirat Tuhan. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah  (ayat 5).  Yesus Kristus sudah menjadi ‘batu penjuru’ yang memberi keselamatan, perlindungan dan keamanan bagi gerejaNya. Istilah batu penjuru digunakan untuk menggambarkan kekuatan dan daya tahan. Seperti batu fondasi yang penting dalam pembangunan sebuah gedung permanent, maka hendaknya setiap warga gereja memiliki iman yang kokoh dan kuat sehingga dapat bertahan dalam situasi dan kondisi apapun. Yesus Kristus telah meletakkan dasar iman bagi para murid dan semua pengikutNya, sehingga siapa yang percaya kepadaNya tidak akan dipermalukan (ayat 6b). Persembahkanlah korban pujian sembah syukur kepada Tuhan yang sudah memlilih dan menetapkan kita sebagai umat kepunyaan Allah. Dengan cara marilah kita saling mengingatkan dan mengajak sesama warga gereja supaya rajin beribadah dan bekerja bagi hormat dan kemuilaan nama Tuhan.
            Kedua, Jadilah pembawa kabar keselamatan Allah (ayat 8-10). “supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (ayat 9b). Perbuatatan besar yang dimaksud adalah injil keselamatan. Injil keselamatan berisi berita penyelamatan yang dikerjakan Sang Mesias dimulai dari kelahiran, kematian, kebangkitan, kenaikan ke sorga dan pencurahan Roh Kudus bagi gerejaNya. Misi mulia gereja adalah mewartakan injil keseluruh dunia tanpa memandang suku, bahasa, budaya, keturunan dan perbedaan status sosial. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat 28:19-20). Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu (Titus 2:15a). Semua warga gereja berkewajiban untuk menjadi pembawa kabar keselamatan Allah. Apakah itu melalui pemberian diri dalam pelayanan gereja atau kegiatan penginjilan yang terorganisasi, juga khotbah nyata melalui cara hidup setiap hari (tutur kata, sifat, sikap dan peri laku). Dengan ketaatan kepada Firman Allah maka kualitas hidup orang beriman akan terlihat secara jelas. Kuasa Roh Kudus yang dijanjikan Yesus Kristus pasti menyertai setiap orang beriman dalam melaksanakan tanggung jawab masing-masing. Memang pasti akan berhadapan dengan banyak tantangan dan pergumulan tapi bila kita senantiasa berjalan dalam terang Allah maka segala apapun pasti menjadi mudah untuk dilewati. Kapasitas sebagai  bangsa / umat yang terpilih adalah sebuah kehormatan yang patut disyukuri dan dipertahakan, tapi jangan sampai larut dalam kebanggaan diri. Catatan Alkitab tentang umat Israel yang mendapat predikat  bangsa pilihan Allah telah membuat mereka jatuh dalam kesombongan dan keangkuhan, sehingga akhirnya melupakan Tuhan Allah akibatnya mengalami pembuangan di Babel dan selanjutnya dijajah oleh bangsa Romawi. Kiranya memberikan tanda awas bagi warga gereja agar tidak tampil dalam kesombongan rohani yang memandang dirinya lebih suci dari orang lain. Lebih parah lagi kalau menganggap diri yang paling benar, paling berjasa dan paling sempurna sehingga menganggap remeh yang lain.
            Allah tidak memilih untuk mendirikan sekelompok orang beriman yang menarik diri dari dunia ini, tetapi memilih untuk diutus kepada sesama manusia yang lain agar mereka menerima keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus. Suatu kehormatan yang istimewa bila kita termasuk orang-orang yang terpilih dalam rangka menjadi saluran berkat bagi orang lain. Setiap warga gereja mempunyai tanggung jawab iman untuk menjaga kehormatan sebagai umat yang telah dipilih dan dikuduskan oleh Yesus Kristus.  Siapapun kita ketika telah dipilih dan ditetapkan sebagai waris kerajaan sorga pasti diberikan kuasa untuk membawa terang injil keselamatan ditengah dunia yang dikuasai oleh kegelapan dosa. Alam semesta ini adalah ciptaan Tuhan. Semua benda-benda angkasa mengikuti aturan yang sebagaimana yang dibuat Sang Pencipta. Manusia diberi kuasa dan kehormatan untuk mengusahakan dan memelihara bumi ini bagi kelangsungan hidup turun-temurun. Namun kenyataan  tragis, ‘Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi’ (Yesaya 24:5). Eksploitasi lingkungan hidup secara besar-besaran mengakibatkan terjadi bencana dimana-mana. Terjadinya perubahan iklim dunia sangat berpengaruh dalam semua aspek kehidupan manusia. Karena itu kita selaku umat terpilih yang diberikan kehormatan untuk memberitakan keajaiban Allah ditantang untuk menjadi pelopor dalam usaha pelestarian alam dengan cara mengembangkan pola berpikir yang selalu peduli dengan alam sekitar. Kita harus lebih giat bekerja, mengusahakan dan memelihara lingkungan hidup milik Tuhan ini dengan penuh rasa tanggung jawab iman. Ketika lalai dan serakah maka yang datang adalah bencana tetapi ketika kita melestarikan maka yang datang adalah berkat. Sudahkah kita menjaga kehormatan sebagai umat yang terpilih dengan pola dan cara hidup yang dikendaki Allah? Karena itu buanglah segala kebiasaan buruk dan datanglah selalu pada Tuhan Yesus serta jadilah pembawa kabar keselamatan Allah dimanapun saudara pergi dan berada. Amin!

PENGANTAR KITAB 1 PETRUS

PENGANTAR KITAB  1 PETRUS

Surat Petrus Yang Pertama  ini ditujukan kepada orang-orang Kristen yang tersebar di seluruh bagian utara Asia Kecil. Mereka disebut "umat pilihan Allah". Maksud utama surat ini ialah untuk menguatkan iman para pembacanya yang sedang mengalami tekanan dan penganiayaan karena percaya kepada Kristus. Petrus mengingatkan para pembacanya akan Kabar Baik tentang Yesus Kristus yang merupakan jaminan harapan mereka. Sebab, Yesus Kristus sudah mati, hidup kembali dan berjanji akan datang lagi.      
Atas dasar itu mereka hendaknya rela dan tahan menderita, sambil menyadari bahwa penderitaan mereka merupakan ujian apakah mereka betul-betul percaya kepada Kristus. Juga mereka harus yakin bahwa mereka akan dibalas oleh Tuhan pada saat Yesus Kristus kembali.
Di samping menguatkan iman para pembacanya yang sedang dalam kesukaran itu, Petrus meminta supaya mereka hidup sebagai pengikut-pengikut Kristus. 

PEMBAGIAN ISI KITAB

Pendahuluan 1:1-2
Nasihat supaya mengingat bahwa Allah menyelamatkan manusia1:3-12
Nasihat supaya hidup khusus untuk Allah 1:13--2:10
Kewajiban orang Kristen dalam masa penderitaan 2:11--4:19
Kerendahan hati dan pelayanan orang Kristen 5:1-11
Penutup 5:12-14