MILIKILAH CARA HIDUP YANG BAIK
Khotbah Kepel
(1 PETRUS 2:11-15)
Jemaat KEPEL yang dikasihi Yesus Kristus!
Yesus telah memberikan keteladanan bahwa berbuat baik dan menyelamatkan nyawa yang menderita lebih utama dari pada mematuhi kewajiban-kewajiban agamawi seperti mengindahkan hari sabat atau memperoleh pendamaian melalui korban-korban. Kasih yang tulus ikhlas menjadi hukum yang memberikan kehidupan dalam kerajaan Allah. Kadang kasih itu hanya sekedar slogan atau bahasa sambutan belaka. Allah tidak mau menerima persembahan-persembahan dari orang-orang yang tidak mau mengasihi. Allah menghendaki umatNya mengasihi tanpa memperhitungkan keuntungannya dan tanpa membatasi diri hanya pada kelompok-kelompok tertentu saja. Sebagamana orang Samaria yang baik hati membantu si korban sedangkan seorang imam hanya melewatinya. Orang yang mengasihi dapat menemukan sesamanya dalam setiap manusia mana pun yang membutuhkan bantuan dari sesamanya.
Sebagai orang-orang beriman pendatang dan perantau, Petrus mengingatkan agar dapat tampil beda dengan orang yang belum bertobat. Menjauhi dari keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Keinginan daging yang dimaksudkan yaitu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kepuasan dan kenikmatan lahiriah. Jangan fokus pada mengejar harta, jabatan dan kehormatan dengan cara yang bertentangan dengan firman Tuhan. Banyak orang yang terobsesi untuk mendapat sesuatu yang berharga dalam hidupnya tanpa sadar dan sering kali sengaja mengorbankan hak-hak orang lain, lebih parah lagi membunuh karir orang lain. Karena itu tunduklah kepada Allah yang memberikan kehidupan baik di dunia maupun di akhirat nanti. Saling menghormati dan menghargai harus menjadi nyata dalam kehidupan setiap hari. Walau kadang kala para pemimpin sering berlaku tidak benar dan tidak adil, tapi warga gereja dianjurkan untuk menghormati mereka yang mendapat jabatan baik dalam lembaga pemerintahan maupu lemabaga gereja serta organisasi lainnya. Motivasi berbuat baik yang dilandasi dengan iman yang kokoh dan kuat pasti akan membungkam kepicikan orang-orang yang bodoh (ayat 15).
Sebagai warga gereja tentunya kita dapat menjadi orang yang disenangi dan disukai oleh semua orang. Kuncinya adalah milikilah cara hidup yang baik. Kesaksian hidup kita yang nyata melalui tutur kata, cara bersikap dan tingkah laku yang baik; merupakan khotbah hidup yang dapat menggugah hati dan menyadarkan sesama untuk berjalan dalam terang firman Tuhan. Namun walaupun khotbahnya indah didengar tetapi bertolak belakang dengan cara hidup setiap hari maka hanya akan mendatangkan rasa jenuh dan bosan. Peringatan untuk hidup berbuat baik adalah himbauan yang disampaikan rasul Petrus pada orang-orang beriman pada masa itu dan juga kepada semua orang Kristen yang hidup dizaman sekarang ini. Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar (Amsal 13:22). Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28). TUHAN itu baik kepada semua orang (Mazmur 145:9). Haleluyah! Amin.
0 komentar:
Posting Komentar