HIDUPLAH SEBAGAI HAMBA ALLAH
Khotbah Komisi
(1 PETRUS 2:16-17)
Saudaraku yang dikashi Yesus Kristus!
Ketidaktaatan manusia pada firman Allah mengakibatkan manusia hidup dalam perbudakan dosa. Akibat kejatuhan dalam dosa hidup manusia kehilangan kemuliaan Allah. Segala tindakan dan cara hidup dikendalikan oleh kuasa dosa yang semakin menjajah dan memperbudak manusia. Ditengah zaman moderen ini kuasa dosa semakin membutakan mata, menutup hati dan melumpuhkan pikiran manusia. Kuasa iblis dengan roh kesombongan sedang bekerja menghancurkan kehidupan manusia sejak di taman Eden hingga sampai di zaman sekaran ini. Beragam kasus pembunuhan, pemerkosaan, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, peredaran Narkoba, penjualan anak dan gadis remaja, serta korupsi semakin meningkat. Mungkin saja ada warga gereja yang menjadi pelaku atau korban tindak kejahatan.
Bacaan Alkitab saat ini hendak mengingatkan orang beriman yang telah dimerdekakan dan dibebaskan dari perbudakan dosa agar hidup sesuai kehendak Tuhan. Berhadapan dengan segala kemungkinan yang dapat menjebak dan menghancurkan tatanan hidup beriman, Petrus memberi peringatan dan dorongan agar dapat hidup sebagai hamba Allah. Pada zaman rasuli lembaga perbudakan dianggap sesuai dengan hukum-hukum alam. Hamba-hamba itu dianggap sebagai harta milik sama seperti tanah, lembu, dan lain-lain. Sebagai benda yang bergerak, hamba dapat diperjualbelikan, disewakan dan dikontrakkan. Sebagai hamba Allah haruslah menyadari bahwa kita adalah harta milik Allah yang sangat berharga, sehingga akan selalu menuruti apa yang diperintahkan dan difirmankanNya. Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih (Galatia 5:13).
Hiduplah sebagai hamba Allah yang mau bekerja sama membawa panji-panji perdamaian, keadilan, kebenaran dan keselamatan dilingkungan dimana pun kita berada. Nyatakanlah kasih yang tulus kepada semua orang yang menderita. Menjaga hubungan kemitraan dengan pemerintah sambil bersama seluruh elemen masyarakat turut berpartisipasi aktif melaksanakan apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah. Gereja harus menjadi pelopor pelestarian alam dengan ikut bersama menanam pohon di daerah aliran sungai, pesisir pantai, pinggiran danau dan juga sadar akan kebersihan lingkungan. Gereja juga harus mendorong warganya untuk mengembangkan segala potensi yang ada untuk kelangsungan hidupnya sambil tetap memperhatikan kelestarian dan kebersihan lingkungan alam sekitar. Itulah bentuk ibadah dan khotbah nyata. Amin
0 komentar:
Posting Komentar