Selasa, 17 Juli 2012

KESETIAAN MENGHASILKAN KEHIDUPAN

KESETIAAN MENGHASILKAN KEHIDUPAN

RENUNGAN KEPEL   
BACAAN ALKITAB WAHYU 2:8-11

Adakah alat pengukur untuk mengukur berapa nilai kesetiaan seseorang? Kita ambil saja gambaran secara umum dengan berpatokan pada kehidupan kerohanian. Menurut banyak orang kesetiaan itu diukur dari rajinnya seseorang ketika ia datang kesuatu tempat ibadah seperti gereja, ibadah kelompok pelayanan, ibadah komisi, dan ibadah-ibadah lainnya atau kegiatan-kegiatan kerohanian. Namun apa sebenarnya arti dari kesetiaan itu? Dalam kamus bahasa Indonesia di jelaskan bahwa kesetiaan itu adalah: suatu tindakan yang dilakukan terus menerus dengan suatu kepatuhan dalam segala keadaan apapun yang dialami seseorang.
Seruan untuk tetap setia sampai mati disampaikan kepada jemaat di smirna, yang mengalami penganiayaan dan penindasan menyebabkan mereka berada dalam kesusahan dan kemiskinan bahkan mereka sering difitnah, diingatkan kepada jemaat di Smirna agar keadaan ini tidak akan mempengaruhi kehidupan beriman dan kesetiaan mereka kepada ALLAH, karena ketika mereka setia mereka akan dikaruniakan mahkota kehidupan.
Bagaimanakah dengan kita mampukah kita tetap setia dalam segala situasi yang kita alami termasuk keadaan sulit sekalipun sebagaimana yang dialami oleh jemaat Smirna? YESUS KRISTUS adalah gambaran yang sangat kongkrit dari kesetiaan bahkan DIA setia sampai mati.  YESUS setia dalam mengerjakan segala pekerjaan yang diperintahkan BAPA kepada-NYA, walau secara kemanusiaannya itu sungguh berat dan menyakitkan. YESUS tidak hanya setia pada BAPA tetapi DIA juga setia pada janji-janjiNYA kepada manusia, sekalipun manusia tidak setia kepadaNYA. Karena itu tidak ada alasan  bagi kita untuk tidak setia. Demikian halnya ketika kita mau melakuakan suatu kebaikan, apakah kita akan tetap setia dalam melakukan kebaikan itu dengan terus menerus tanpa melihat dari sudut pandang yang lain tetapi tetap berpusatkan pada ALLAH sebagai  pemberi perintah. Kesetiaan itu dapat kita tunjukkan dalam cara hidup kita sehari-hari yang dimulai dalam persekutua terkecil yaitu keluarga, kesetiaan yang terbina antara hubungan suami dan istri, dalam persekutuan jemaat, kesetiaan seorang pimpinan dan pelayan dalam tugas tanggung jawab kepelayanannya, kesetiaan anggota jemaat dalam kelompok pelayanan, dan masih banyak lagi hal-hal yang mungkin bagi kita sepele tetapi memiliki nilai yang sangat besar dalam kehidupan beriman. Kita harus setia melakukan firman TUHAN, karena ketika ujian atau cobaan datang kita akan kuat dan berani menghadapinya sampai kita beroleh kemenangan. Hiduplah tetap setia dalam segala keadaan dan selalu bersyukurlah kepada ALLAH disepanjang hidup kita. Karena jika kita tetap setia dalam KRISTUS kita akan memperoleh kemenangan. Amin.


0 komentar:

Posting Komentar