Senin, 02 Juli 2012

MENJAGA KEHORMATAN SEBAGAI UMAT YANG TERPILIH

MENJAGA KEHORMATAN SEBAGAI UMAT YANG TERPILIH 

1 Juli 2012 “Khotbah Minggu”
(1 PETRUS 2:1-10)

Shalom!
            Betapa indah dan mulia bila diberikan kehormatan untuk menikmati kehidupan yang layak, sejahtera dan bahagia. Orang beriman diberikan predikat istimewa sebagai bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah (ayat 9). Kualitas hidup orang Kristen perlu dipelihara dan ditingkatkan ditengah kemajuan zaman yang semakin membawa perubahan dan pergeseran nilai-nilai keyakinan dan keimanan kepada Sang Khalik.  Kehormatan duniawi sifatnya sementara tetapi kehormatan yang dikaruniakan Allah sifatnya kekal dan abadi. Dimasa kini ada kebiasaan menghalalkan segala cara demi mempertahankan martabat, reputasi dan jabatan agar disanjung dan dihormati. Gereja yang didalamnya adalah orang-orang beriman harus berani dengan tegas menyampaikan suara kenabian dalam kuasa Roh Kudus untuk menentang kelaliman zaman. Jangan jadikan institusi gereja sebagai tempat mencari dukungan dan popularitas politik. Bacaan Alkitab Minggu ini menegaskan bahwa Yesus Kristus telah menjadi “batu penjuru” (ayat 7) yang memungkinkan orang beriman mendapat kehormatan sebagai umat yang dipilih oleh Allah untuk suatu tujuan yang mulia yaitu memberitakan keajaiban Allah yang dinyatakan bagi keselamatan umat manusia.  Kehormatan sebagai bangsa / umat yang terpilih hendaknya dijaga, dipelihara dan dipertahankan dengan cara yaitu:
            Pertama, Membuang segala kebiasaan buruk dan datanglah kepada Tuhan (ayat 1-7). Pola kebiasaan hidup yang dikuasai kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian dan fitnah harus disingkirkan dalam komunitas orang beriman. Jauhilah cara hidup yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan yang tertulis jelas dalam Alkitab. Jangan sampai pula terjadi dalam persekutuan jemaat  karena mempertahan reputasi jabatan akhirnya mengorbankan hak-hak orang lain, bahkan lebih parah lagi ikatan persaudaraan dan kerukunan menjadi pudar karena terjebak pada sikap arogan (keangkuhan). Karena itu kita selalu diingatkan agar “jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.” (ayat 2,3). Rasul Petrus mengarahkan orang Kristen pada saat itu, supaya jadi seperti bayi yang baru lahir yang membutuhkan air susu yang murni dan yang rohani; menunjukkan bahwa orang beriman membutuhkan Firman Tuhan untuk dipelajari, dihayati, direnungkan dan diterapkan dalam kehidupan nyata setiap saat. Dengan membiasakan diri untuk belajar dan merenungkan firman Tuhan dalam Alkitab secara teratur, maka iman kita dapat bertumbuh menuju kedewasaan rohani. Sehingga pada saatnya kita sadar betapa besar kebaikan Tuhan yang selalu dinyatakan dalam perjalanan hidup kita setiap waktu dan selalu ada kerinduan hati untuk mau datang dihadirat Tuhan. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah  (ayat 5).  Yesus Kristus sudah menjadi ‘batu penjuru’ yang memberi keselamatan, perlindungan dan keamanan bagi gerejaNya. Istilah batu penjuru digunakan untuk menggambarkan kekuatan dan daya tahan. Seperti batu fondasi yang penting dalam pembangunan sebuah gedung permanent, maka hendaknya setiap warga gereja memiliki iman yang kokoh dan kuat sehingga dapat bertahan dalam situasi dan kondisi apapun. Yesus Kristus telah meletakkan dasar iman bagi para murid dan semua pengikutNya, sehingga siapa yang percaya kepadaNya tidak akan dipermalukan (ayat 6b). Persembahkanlah korban pujian sembah syukur kepada Tuhan yang sudah memlilih dan menetapkan kita sebagai umat kepunyaan Allah. Dengan cara marilah kita saling mengingatkan dan mengajak sesama warga gereja supaya rajin beribadah dan bekerja bagi hormat dan kemuilaan nama Tuhan.
            Kedua, Jadilah pembawa kabar keselamatan Allah (ayat 8-10). “supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (ayat 9b). Perbuatatan besar yang dimaksud adalah injil keselamatan. Injil keselamatan berisi berita penyelamatan yang dikerjakan Sang Mesias dimulai dari kelahiran, kematian, kebangkitan, kenaikan ke sorga dan pencurahan Roh Kudus bagi gerejaNya. Misi mulia gereja adalah mewartakan injil keseluruh dunia tanpa memandang suku, bahasa, budaya, keturunan dan perbedaan status sosial. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat 28:19-20). Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu (Titus 2:15a). Semua warga gereja berkewajiban untuk menjadi pembawa kabar keselamatan Allah. Apakah itu melalui pemberian diri dalam pelayanan gereja atau kegiatan penginjilan yang terorganisasi, juga khotbah nyata melalui cara hidup setiap hari (tutur kata, sifat, sikap dan peri laku). Dengan ketaatan kepada Firman Allah maka kualitas hidup orang beriman akan terlihat secara jelas. Kuasa Roh Kudus yang dijanjikan Yesus Kristus pasti menyertai setiap orang beriman dalam melaksanakan tanggung jawab masing-masing. Memang pasti akan berhadapan dengan banyak tantangan dan pergumulan tapi bila kita senantiasa berjalan dalam terang Allah maka segala apapun pasti menjadi mudah untuk dilewati. Kapasitas sebagai  bangsa / umat yang terpilih adalah sebuah kehormatan yang patut disyukuri dan dipertahakan, tapi jangan sampai larut dalam kebanggaan diri. Catatan Alkitab tentang umat Israel yang mendapat predikat  bangsa pilihan Allah telah membuat mereka jatuh dalam kesombongan dan keangkuhan, sehingga akhirnya melupakan Tuhan Allah akibatnya mengalami pembuangan di Babel dan selanjutnya dijajah oleh bangsa Romawi. Kiranya memberikan tanda awas bagi warga gereja agar tidak tampil dalam kesombongan rohani yang memandang dirinya lebih suci dari orang lain. Lebih parah lagi kalau menganggap diri yang paling benar, paling berjasa dan paling sempurna sehingga menganggap remeh yang lain.
            Allah tidak memilih untuk mendirikan sekelompok orang beriman yang menarik diri dari dunia ini, tetapi memilih untuk diutus kepada sesama manusia yang lain agar mereka menerima keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus. Suatu kehormatan yang istimewa bila kita termasuk orang-orang yang terpilih dalam rangka menjadi saluran berkat bagi orang lain. Setiap warga gereja mempunyai tanggung jawab iman untuk menjaga kehormatan sebagai umat yang telah dipilih dan dikuduskan oleh Yesus Kristus.  Siapapun kita ketika telah dipilih dan ditetapkan sebagai waris kerajaan sorga pasti diberikan kuasa untuk membawa terang injil keselamatan ditengah dunia yang dikuasai oleh kegelapan dosa. Alam semesta ini adalah ciptaan Tuhan. Semua benda-benda angkasa mengikuti aturan yang sebagaimana yang dibuat Sang Pencipta. Manusia diberi kuasa dan kehormatan untuk mengusahakan dan memelihara bumi ini bagi kelangsungan hidup turun-temurun. Namun kenyataan  tragis, ‘Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi’ (Yesaya 24:5). Eksploitasi lingkungan hidup secara besar-besaran mengakibatkan terjadi bencana dimana-mana. Terjadinya perubahan iklim dunia sangat berpengaruh dalam semua aspek kehidupan manusia. Karena itu kita selaku umat terpilih yang diberikan kehormatan untuk memberitakan keajaiban Allah ditantang untuk menjadi pelopor dalam usaha pelestarian alam dengan cara mengembangkan pola berpikir yang selalu peduli dengan alam sekitar. Kita harus lebih giat bekerja, mengusahakan dan memelihara lingkungan hidup milik Tuhan ini dengan penuh rasa tanggung jawab iman. Ketika lalai dan serakah maka yang datang adalah bencana tetapi ketika kita melestarikan maka yang datang adalah berkat. Sudahkah kita menjaga kehormatan sebagai umat yang terpilih dengan pola dan cara hidup yang dikendaki Allah? Karena itu buanglah segala kebiasaan buruk dan datanglah selalu pada Tuhan Yesus serta jadilah pembawa kabar keselamatan Allah dimanapun saudara pergi dan berada. Amin!

0 komentar:

Posting Komentar