Minggu, 26 Agustus 2012

DILARANG MEMBATASI KEKUDUSAN ALLAH!

DILARANG MEMBATAS KEKUDUSAN ALLAH!

Khotbah Komisi
Bacaan Alkitab Wahyu 4:7-11
"Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."  (Why 4:8)
Kadangkala kita memahami bahwa kekudusan itu dibatasi oleh suatu lokasi tertentu.  Misalnya, kita membedakan bahwa tempat ibadah sebagai tempat yang kudus dan rumah sebagai tempat biasa atau umum.  Atau, kita memandang kegiatan di gereja sebagai sesuatu yang rohani sementara di luar gereja adalah kegiatan yang biasa saja.

            Tanpa disadari, pemahaman ini menghasilkan sikap-sikap yang tidak Alkitabiah dalam seluruh ranah kehidupan.  Pemahaman tentang kekudusan yang terlokalisasi ini memberikan ruang yang sangat luas bagi manusia untuk bisa melampiaskan hawa nafsunya dengan semau-maunya.  Padahal, Alkitab menuntut kita untuk berlaku kudus dalam seluruh perilaku kita dimana pun kita berada (Im.19:2; 20:7,26; 1Ptr.1:16).
            Perikop kita memberitahukan bahwa kekudusan tidak terlokalisasi oleh suatu tempat tertentu.  Tuhan Allah, Yang Mahakusa adalah kudus.  Kekudusannya selalu hadir di segala tempat sebagaimana Ia Mahahadir.  Suatu tempat dikatakan kudus karena kehadiran Allah di tempat itu.  Misalnya, gereja atau bait Allah disebut tempat kudus karena Allah kehadiran Allah di tempat itu.  Karenanya, sebagai orang beriman maka hendaknya jangan menggunakan tempat manapun sebagai lahan maksiat, suatu tempat untuk melakukan hal-hal yang jahat di mata Allah.  Sebab, dengan berbuat demikian kita telah menodai kekudusan Allah.  Selain itu, perikop kita juga memberitahukan bahwa kekudusan itu tidak terlokalisasi oleh waktu.  Jadi, bukan hanya dimanapun tetapi juga sekaligus dikapanpun secara simultan kita tidak boleh menggelar dosa di lahan bumi ciptaan Allah.  
            Karena itu, jika ada godaan merayu untuk melakukan dosa, naikanlah lafal penyembahan seperti yang diungkapkan oleh makhluk sorgawi yang berseru siang malam  tiada hentinya mengatakan, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."  (Why 4:8).  Amin.

0 komentar:

Posting Komentar