Selasa, 12 Juni 2012

MEMAKNAI MASA LALU

4-9 Juni 2012 “Khotbah Komisi-Komisi”
(Kolose 2:13-15)

MEMAKNAI MASA LALU

           bapak, ibu, jemaat Tuhan, setiap orang di antara kita tentu punya masa lalu. Dan masing-masing kita pasti memiliki pengalaman dan kenangan di masa lalu.Pengalaman dan kenangan di masa lalu.Pengalaman dan kenangan kita di masa lalu tentu unik.Dikatakan unik, karena tidak ada orang yang di antara kita yang punya pengalaman dan kenangan tersendiri.Oleh sebab itu, kita terpanggil untuk memaknai masa lalu kita.Sekalipun kita tidak bisa kembali lagi ke masa lalu, namun masa lalu adalah bagian tak terpisah dari kehidupan kita.Dalam kaitan dengan semua itu orang bijak berkata, “pengalaman adalah guru yang baik”. Artinya kita beroleh pelajaran berharga dari setiap pengalaman di massa lalu.
           Jemaat di Kolose juga memiliki masa lalu.Dahulu (dimasa lalu) mereka dianggap telah mati oleh Rasul Paulus.Kematian yang dimaksud oleh Paulus tentu bukan hanya menunjukan pada kematian secara jasmani tetapi terutama secara rohani.Hal itu terjadi karena mereka melakukan pelanggaran dan tidak bersunat secara lahiriah. Akan tetapi semua itu sudah berlalu, sebab sekarang mereka tidak lagi mati melainkan telah dihidupkan oleh Allah bersama sama dengan Kristus yang sudah mengampuni segala pelanggaran mereka (ayat 13). Yesus telah menebus umat-Nya yang berdosa dengan menghapus surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam. Akan tetapi dakwaan dan ancaman itu dengan menemukannya pada kayu salib (ayat 14).Selanjutnya Yesus telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.Artinya Yesus telah memenangkan dan menebus kita dari segala hutang dosa yang mengancam dan mendakwa itu.
           Bila Yesus telah menghidupkan kita dengan mengampuni segala dosa dan pelanggaran kita, maka kita patut untuk bersyukur kepada-Nya.Selanjutnya berusaha untuk menjalani kehidupan ini dengan taat dan setia melakukan kehendak-Nya.Dalam artian, kita semua terpanggil untuk melupakan masa lalu kita yang sekalipun telah melakukan dosa dan pelanggaran, namun Tuhan Yesus telah memerdekakan kita. Lalu kita memaknai masa lalu untuk belajar dari pengalaman, sebagaimana nasihat bijak yang berkata, “pengalaman adalah guru yang baik”
          Masa lalu sudah berlalu, karena itu mari kita jalani kehidupan masa kini di dalam sukacita serta menatap hari esok di dalam pengharapan. Seperti ungkapan bijak berkata, “hari kemarin adalah history (sejarah), hari inilah milik kita dan hari esoklah harapan.Artinya kita tinggal memaknai sejarah masa lalu untuk berbuat yang terbaik hari ini demi menggapai hari esok yang penuh harapan.Amin.

0 komentar:

Posting Komentar