MENGHADAPI PERGUMULAN HIDUP
Cerita “Anak Sekolah Minggu”
(Kolose 1:29)
Selamat pagi adek-adek, apa kabar? Semua sehat dan gembira bukan?Atau ada yang sakit? Ada yang susah dan sedih karena menghadapi pergumulan atau persoalan hidup saat ini?.......(tunggu anak-anak memberi respons). Dari pada adek susah dan sedih lebih baik mendengar cerita kakak. Saat ini, supaya tidak lagi bersedih dan bersusah hati. Suka mo dengar?....(tunggu lagi reaksi anak-anak). Ceritanya begini adik-adik.
Pada suatu saat, ada seorang pembuat jam tangan bertanya kepada jam yang sedang dibuatnya. Pertanyaannya begini, “Hai Jam?, apakah kamu sanggup untuk bertindak paling tidak 31.104.000 (tidak puluh satu juta seratus empat ribu) kali selama setahun”?
Mendengar pertanyaan dari pembuatnya itu, jam itupun menjawab, “Haa?” kata jam terperanjat (terkejut), mana mungkin saya sanggup, itu kan melelahkan? bagaimana mungkin saya berdetak sebanyak itu? Itu namanya pergumulan hidup.
Si pembuat jam bertanya, “kalau kamu nda sanggup, bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari”? jam itu kemudian berkata, “delapan puluh enam ribu empat ratus kali”? dengan jarumku yang kurus dan ramping-ramping seperti ini?” jam merasa ragu apakah sanggup atau tidak. Kalau kamu ragu, “bagaimana kalau 3.600 kalai satu jam”?. Dalam satu jam harus berdetak 3.600 kali?banyak sekali itu?” tetap saja jam merasa ragu atas kemampuannya dan mengangap tugas sebagai persoalan hidupnya yang serius.
Adek-adek, masih suka lanjut ?atau kakak akhiri……. Akhiri jo disini…! (tunggu jawaban mereka). Kalau memang suka, kakak akan lanjutkan.
Mendengar jawaban dan keluhan dari jam yang dibuatnya. Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian berbicara kepada si jam “kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik? “Naaa…, kalau begitu saya pasti sanggup!” kata jam dengan gembira, karena dia pikir, Cuma satu kali kwa..!
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu pun berdetak satu kali setiap detik. Tanpa ia sadari, detik demi detik terus ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan berarti ia telah berdetak sebanyak 31.104.000 kali seperti yang di inginkan pembuatnya.
Adek-adek, rasul Paulus dalam pembacaan Firman Tuhan saat ini juga mengalami pergumulan. Namun ia menghadapi pergumulannya bukan dengan mengeluh seperti jam tadi. Paulus justru tenang menghadapi pergumulannya dan bergembira melalukan tugas pelayanannya.
Memang kadang-kadang kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat.Adek-adek sering mengeluh karena disuruh belajar atau skola minggu dan sore gembira.Adek-adek lebih suka santai dan bermain.Namun sebenarnya kalau kita sudah biasa melakukannya, ternyata kita mampu.Bahkan yang semula kita anggap tidak mungkin, ternyata menjadi mungkin.Karena itu jangan pernah berkata “tidak Sanggup” sebelum adek-adek mencobanya.
Mari belajar kepada Rasul Paulus dalam menghadapi pergumulan hidup.Amin.
0 komentar:
Posting Komentar