Selasa, 12 Juni 2012

TANGGALKAN YANG LAMA DAN KENAKAN STATUS YANG BARU

TANGGALKAN YANG LAMA DAN 
KENAKAN STATUS YANG BARU

Khotbah Minggu, 10 Juni 2012
(Kolose 3:1-17)
          Sebagian besar orang sepakat dengan ungkapan ini :“jauh lebih muda meraih sesuatu dari pada mempertahankannya”. Artinya bahwa akan sangat sulit menjaga apa yang telah diraih atau dimiliki dibandingkan dengan saat mendapatkannya. Dan dalam realita, begitu banyak orang yang berhasil menaiki akan tangga kesuksesan, menorehkan prestasi hidup yang membanggakan, mencapai posisi tertinggi ataupun aman sebagaimana yang diincar banyak orang tapi justru pada saat seperti itulah masalah dan tantangan makin sering menghempas. Dan kehidupan berimanpun demikian, bahwa makin kuat dan kokoh iman seseorang maka akandatang pergumulan untuk menguji kemurnian dan ketangguhan iman kita.
          Dalam kesadaran itulah Paulus memutuskan untuk berkirim surat kepada jemaat di Kolose. Sapaan awal Paulus dalam suratnya kali ini yang berkata: “kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus”. (Kol. 1:2) hendak menjelaskan bahwa membanggakan; bahwa kemudian Paulus memberikan apresiasi terhadap iman jemaat serta kasih mereja yang luar biasa. Informasi seputar keberadaan jemaat di sana di terima Paulus melalui rekan sekerjanya Epafras, seorang yang disegani dan diakui pelayanannya oleh jemaat.
          Di mata Paulus umat telah bersungguh-sungguh menerima dan mengakui Yesus adalah Tuhan dan satu-satunya penyelamat.Akan tetapi, bersamaan dengan berita yang menggembirakan seputar prestasi hidup rohani umat Pauluspun mendapatkan kabar yang menggelisahkan hati tentang muculnya ajaran yang menyimpang, paham yang menyesatkan dan bisa saja mengabuarkan ataupun mengacaukan iman jemaat. Tujuan Paulus berkirim surat adalah membentengi umat dari pengaruh itu dan mengajar mereka memusatkan perhatian serta pandangan hanya pada satu nama yakni Yesus Ktistus sebab dialah yang menjadi sasaran iman percaya umat tetapi juga menjadi jelas bahwa Yesus adalah pokok pmeberitaan Paulus.
          Dalam hal ini sang rasul mengajak persekutuan jemaat kolose untuk tidak mengarahkan diri kepada hal-hal yang sementara dan yang dapat binasa melainkan kepada “perkara yang di atas” yang sifatnya kekal yang berhubungan dengan status rohani dimana ada Kristus dan Kristus adalah pusat dan penentu hidup. Pada saat pandangan mereka hanya tertuju pada Yesus maka status yang dikenakan pada mereka adalah “manusia baru”.Yang dimaksud oleh Paulus adalah soal perilaku keseharian umat dengan pola lamanya haruslah dimatikan dan dibuang, intinya semua yang duniawi yang pernah mereka lakukan tidak boleh lagi mewarnai keberadaan umat. Dengan status baru yang dimiliki sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikasihi dan dikuduskanNya menurut Paulus ada beberapa prinsip hidup yang mesti dianut dan diterapkan terutama tatkala membangun persekutuan yakni ; “Kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah-lembutan dan kesabaran. Dan di atas semuanya itu kenakanlah kasih (ayat 12-17).” Dan hal terpenting dari semuanya adalah segala yang dikatakan dan diperbuat hanya di dalam Nama Tuhan Yesus.Jika jemaat berhasil melakukannya maka tak aka nada lagi perbedaan melainkan Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
          Berita dan nasehat Paulus untuk jemaat di Kolose sesungguhnya menyadarkan kita tentang status yang melekat pada diri kita tatkala kita telah menerima dan mengakui Kristus adalah Tuhan atas hidup kita.Status yang dimaksud dan dikenakan adalah Tuhan atas hidup kita adalah sebagai manusia baru.Dan ternyatabahwa status ini harus kita buktikan melalui perilaku hidup kita. Segenap perkataan dan perbuatan kita akan menjelaskan siapa kita yang sesungguhnya. Jika kita belum berhasil mematikan segala jenis nafsu yang berubah dosa ataupun belum mau membuang tabiat-tabiat duniawi seperti geram, marah, fitnah maka itu artinya kita tetap pada status lama sebagai orang-orang yang tidak mengenal Kristus dan kehendakNya.Maka kita harus berjuang untuk kembali layak dan pantas disebut manusia baru.
          Tapi juga bagi kita yang sudah mengenakan status baru dengan ciri-cirinya kita punya tugas yang tidak ringan yaitu mepertahankannya.Hal yang teramat penting adalah sebagaimana jemaat di kolose yang berjuang memelihara iman dan utuhnya persekutan kitapun sebagai gereja Tuhan diingatkan untuk melandasi persekutuan dengan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Dan unsur utama yang sanggup merekatkan sebuah persekutuan adalah “kasih.” Kasih dapat bekerja secara ajaib dan indah; atas dasar kasih berbagai perbedaan makin mengikat persekutuan sebab Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Bukankah ada begitu banyak perbedaan yang kadang muncul disaat kita arif akan sangat merugikan pertumbuhan iman dan kita akan gagal mempertahankan apa yang telah dicapai.
          Karena itu, untuk tetap tegak berdiri sebagai iman maka kiranya segala sesuatu yang kita lakukan dengan perkataan atau perbuatan lakukanlah semuanya itu dalam Nama Tuhan Yesus. Sebagaimana Paulus maka mari kita jadikan Kristus sebagai Pokok pemberitaan sekaligus pusat kehidupan sehingga kemuliaan dan hormat hanya dialamatkan kepadaNya. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar