Senin, 21 Desember 2015

KHOTBAH NATAL KOMISI PRIA KAUM BAPAK

KHOTBAH NATAL KOMISI PRIA KAUM BAPAK
MATIUS 2 : 13 – 15
Tema : MEMBANGUN KETULUSAN DAN KESETIAAN MELALUI PERAYAAN NATAL


Tuhan Yesus Kristus adalah penyataan keselamatan dari Allah, kepada manusia ciptaanNya. Penyataan keselamatan tersebut harus dimulai dari peristiwa Natal Yesus Kristus menjadi pembukaan yang ajaib untuk mencapai puncak karya keselamatan pada kematian dan kebangkitan Kristus. Sungguhpun peristiwa kelahiran Yesus telah diwarnai dengan konflik yang menyakitkan, seperti yang teralami yusuf dan Maria. Namun harus di akui bahwa dibalik semuanya ini ada rencana Allah yang sempurna bagi umat manusia. Jadi merupakan sebuah kewajaran jika orang Kristen pada masa kini mengalami banyak sekali tantangan. Seperti yang terjadi baru-baru ini dengan tantangan intoleran melalui pengusiran dan pembakaran tempat ibadah dari berbagai pihak yang tidak senang dengan kemajuan kekristenan di daerah Aceh. Artinya ada maksud Allah yang luar biasa mengenai kekristenan yang akan mendatangkan kebaikan bagi banyak orang.
Keberangkatan Yusuf ke Mesir oleh arahan malaikat Tuhan adalah dalam rangka menyelesaikan program penyelamatan Allah. Hal ini bukan berarti bahwa Allah tidak memiliki jalan lain demi program keselamatan itu. Tetapi lebih dari pada itu, bahwa ada maksud Allah yang besar terhadap Yusuf dan Maria. Maksud Allah tersebut adalah untuk memperlihatkan keteladanan Yusuf dan Maria yang sngat hebat dalam memikul tanggung jawab sebagai keluarga yang membesarkan Yesus. Sekaligus maksud Allah bahwa Allah tidak salah memilih dan meletakkan seseorang dalam rancangan keselamatan atas dunia. Beberapa hal yang dinyatakan Yusuf dan Maria dalam mewujudkan tanggung jawab mereka.
Pertama: Ketulusan Hati Yusuf dan Maria
Ketulusan hati Yusuf, terlihat pada penerimaan berita ilahi yang disampaikan malaikat Tuhan kepadanya dalam mimpi. Penerimaan ini bersifat tulus oleh karena tanpa sanggahan atau pertimbangan Yusuf sekecil apapun. Yusuf menerima apa adanya dengan hati yang tulus dan kemudian melakukannya. Banyak orang yang mempertimbangkan berkali-kali untuk menerima kebenaran ilahi. Kecendrungan manusia lebih cepat menerima “gossip” ketimbang menerima berita firman Tuhan. Bahkan ada yang tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu, ia telah menerima ajakan berbuat tidak benar. Perayaan Natal merupakan momentum untuk semakin peka dengan ajakan keselaman Tuhan.
Kedua: Ketaatan mutlak atas pesan ilahi
Ketaatan Yusuf sangat ditonjolkan dalam bagian ini, sebab “malam itu juga” Yusuf mengambil Maria dan bayi Yesus untuk pergi ke Mesir. Memang kondisi Mesir kala itu, sedang berada pada keadaan yang baik. (Mathew Hendry menyatakan bahwa Mesir sangat buruk bagi penyembahan berhala, kejahatan kepada umat Allah, tirani). Artinya Mesir merupakan tempat yang tepat untuk perlindungan bagi Yesus. Bahwa Allah tidak salah memberikan jalan bagi Yusuf. Itulah sebabnya Yusuf harus taat saja. Dan Yusuf telah melakukannya. Zaman sekarang ini merupakan zaman untuk kiranya lebih banyak berbuat daripada mendengar firman Allah saja. Sehingga perayaan natal merupakan dorongan untuk lebih lagi dalam berbuat, bukan saja menjadi moment bersekutu. Sebab ada orang yang merasakan kepuasan batin sesaat dengan mendengar firman Tuhan, dan menyalakan lilin natal, serta mendapatkan hadiah natal, tetapi mereka yang mendapatkan kepuasan demikian sangat miskin dengan pikiran dan kata serta tindakan untuk melaksanakan dengan pikiran dan kata serta tindakan untuk melaksanakan dengan taat firman Tuhan tersebut. Keyakinan kita bersama bahwa kebahagiaan akan terjadi jika orang melakukan firman Tuhan dan bukan hanya mendengarnya saja.
Perayaan natal adalah moment seorang suami, ayah, dan Komisi Pria Kaum Bapa dalam melayani Tuhan, sebagai media untuk menjadi berkat bagi dunia ini, yang sedang tenggelam oleh kejahatannya. Oleh karena itu marilah merayakan Natal Kristus, sebagai moment pelayanan kepada Allah, sambil mempertahankan kesetiaan dan ketaatan kita kepadaNya. Dan marilah merayakan natal dengan hati yang tulus. Tuhan memberkati! Amin.

0 komentar:

Posting Komentar